Dialog Terakhir
By Rizqiani Aulia
________________________________
SC.01 INT.
RUANG READING. SIANG/SORE
Suasana ruang reading cukup
kondusif meski reading belum dimulai. terlihat beberapa kru dan tallent yang
duduk tertib di setting ruang ber-leter U. Mereka nampak sibuk dengan kertas
naskah nya masing-masing. Beberapa diantara mereka juga ada yang mengobrol.
Kamera bergerak dan fokus ke
arah kalender yang tergantung di dinding, di sebrang tempat duduk Ken.
Oktober, 2018
Lalu perlahan beralih kearaha
Ken.
(CU) Ken membolak-balik kertas naskah
yang ada di tangannya sambil sesekali menghela nafas.
Ken
(membaca sinopsis dalam hati)
“Berkisah tentang Renita yang dilema karena sudah
memiliki pacar, tapi jatuh cinta pada Yuka si barista tampan di kedai kopi
langganannya..” (matanya menatap miris pada lembaran naskan)
Kasian banget pacaranya (menutup buku naskah lalu
memandang dua orang yang duduk di sebrang mejanya)
DISSOLVE TO
(meja di sebrang tempat duduk
Ken). Nampak Daniel yang sibuk
membaca naskah sambil sesekali berbicara pada Rega yang duduk disebelahnya.
sementara Ken masih memandangi
Daniel dan Rega, Dika masuk ke tengah forum memimpin proses reading dan
memulainya dengan perkenalan tallent dan kru.
Dika
Salsabila sebagai Renita, lalu ada mas Surya sebagai...
lalu... sebagai Yuka..
(CU) wajah Ken yang masih
melamun. Terdengar sayup-sayup suara Dika yang muali memperkenalkan tallent.
CUT TO
FLASHBACK ON (DESEMBER 2017)
FADE IN / FADE OUT
SC.02 INT. RUANG
DEPARTEMENT POST-PRODUCTION. MEJA ARA (EDITOR YANG DIPERKENALKAN DEKAT DENGAN
KEN). SIANG
Kamera bergerak memperlihatkan kalender yang ada di atas meja Ara (Desember
2017)dan berakhir dengan middle shoot Ara dan ken yang tengah duduk berhadapan.
Ara
Jadi mau curhat apa? (sambil menopang dagu dan tersenyum
curiga menatap Ken) soal Daniel sama Rega lagi?
Ken
(menghela nafas lau berdeca kesal) makin rese tau ngga
sih mba mereka berdua. kesel aja gitu. kalo emang suka kenapa ngga bilang
langsung aja sih? Rega malah makin sibuk ngechatin mulu hampir tiap malem,
makin sering ngajak jalan, di kantor aja masih sempet nanya gue udah makan apa
belum..
Ara
keganggu nih?
Ken
Keganggu sih engga.. tapi kan gue bete kalo cuman
gitu-gitu aja (nada suaranya agak meninggi)
Ara
Ooh maunya di officialin?
Ken
Bukan gitu.. kalo suka seenngaknya bilang gitu kek, biar
gue ada tindakan, nga nerka-nerka sambil kegeeran gini. Namti giliran gue uda
suka, doi malah jadinya sama yang lain. Kan drama
Ara
Duh Ken, ini aja udah drama
Ken
Mba ih, kasih solusi dong..
Ara
Ya trus daniel gimana?
Ken
Nah!! (matanya membulat seakan ingat sesuatu) itu dia.
daniel malah lebih parah, dia tuh kan emang iseng orangnya, tapi kemaren mba,
waktu gue ketemu sama mba Nadya(penulis
yang akan membuat projek bersama)dia kan nemenin tuh, trus mba Nadya nanya “ini
pacarnya?” (sambil memperagakan seolah dia adalah mba Nadya) trus masa dia
jawab “mau nya sih gitu mba, tapi kalo dianya mau” gitu coba!! Kesel dong gue
dengernya.
Ara
(tertawa renyah mendengar curhatan Ken) gue sebenernya
bingung deh sama lo sama daniel, keliatan banget saling suka, tapi kenapa ngga
jadian aja sih?
Ken
Yee.. lo nanya gue, gue nanya siapa? Nanya aja sana ke
orangnya! (bicara dengan nada sewot)
Ara
Tapi serius deh, dia tuh pernah nembak lo ngga sih?
Ken
(diam, menatap Ara sendu sambil memanyunkan bibirnya lalu
menggeleng pelan) tapi serius deh mba, daniel sama rega tuh.. (terhenti karna
gelagat aneh Ara) kenapa sih?
Ara
Itu.. (tanpa suara sambil menujuk kebelakang Ken dengan dagunya)
Ken menoleh dan mendapati
Daniel dan Rega tengah berdiri diambang pintu.
Ken
(melotot) mati gue!! (dalam hati)
Ken dan Ara saling bepandangan
seperti ingin mengatakan “gimana dong??”
Ara
lO berdua dari tadi disitu?
Daniel
(mengangguk pelan pada Ara lalu memasukkan tangannya
kecalan kantong celana) lumayan (kini kearah Ken)
Ken tak bisa berkata apapun,
selanjutnya Ia hanya menghela nafas sambil memejamkan mata.
Ken
Tamat riwayat gue.. pengen tenggelam aja ke dasar
samudera!! (dalam hati)
CUT TO
SC.03. INT.
RUANG DEPARTEMENT PENYUTRADARAAN. PAGI
Terlihat Dio(kepala departement
penyutradraan) sedang sibuk dengan laptopnya. disebelahnya ada Ara yang juga
sibuk membaca lembaran-lembaran projek naskah. Lalu terdengar ketukan pintu.
Dio
Masuk..!!
Muncul Daniel dari balik pintu.
Dio
Eh niel, kenapa? (melihat daniel sekilas lalu kembali
pada laptopnya)
Daniel
Lagi sibuk ya bang? (sambil berjalan kearah Dio dan Ara)
Dio
Ya biasalah, ada apa emang?
Daniel
Mau ngomongin soal proyek film series itu loh..
Sementara daniel dan Dio sibuk
membicarakan projek lain, Ara masih sibuk dengan kegiatannya sambil sesekali
mendengarkan. Lalu perhatiannya tersita ketika Daniel menyebut nama Ken.
Daniel
Niatnya sih mau narik Ken buat ngurus naskahnya sekalian
buat kru juga
Dio
Ya itu sih atur aja, mau siapa kek, anak-anak kan emang
lagi banyak yang luang kelaran projek gede kemaren, ngomong langsung aja
nanti.. (kalimatnya terputus karna hanphone nya berdering tanda panggilan
masuk) pokonya lo atur aja deh Niel.. eh Ra bentar ya(kini pada Ara)
Dio berjalan keluar ruangan
mengangkat panggilan. Begitu Dio hilang dibalik pintu Ara menatap Daniel curiga
Ara
Lo ngga salah ngajak Ken?
Daniel
Emang dari awal niat ngajak dia kok (dengan nada
meyakinkan)
Ara
Trus lo mau mau pur-pura bego soal kejadian kemaren? gue
tau lo berdua (lo sama Rega) denger omongan kita kan?
Daniel
Ya trus mau gimana? justru karena gue tau, makanya lebih
baik cepet diselesain kan?
Ara
Iya sih.. tapi kan..(tak bisa melanjutkan kalimatnya)
Daniel
Dia (Ken) dimana sekarang?
Ara
Sama Aca
Setelah itu daniel pamit pergi
Daniel
Tkanks mba!
CUT TO
SC.04. INT.
RUANG DEPAREMENT KAMERA. PAGI/SIANG
Pintu ruangan terbuka, terlihat
Ken sedang mengobrol santai dengan Aca dan beberpa orang lainnya dengan kegiatannya
masig-masing.
Pintu diketuk dan semua mata
tertuju pada Daniel tak terkecuali Ken dan Aca.
Daniel
Ken! (sambil melongok)
Ken
Gue? (bertanya tanpa suara ke arah daniel sambil menunjuk
dirinya sendiri lalu menatap Aca sekilas dan akhirnya berjalan ke arah daniel)
kenapa? (bertanya lagi dengan tatapan penasaran bercampur curiga saat sampai di
dean Daniel)
Daniel
Gue mau ngomongin soal projek film series yang waktu itu
pernah dibahas bang Dio (sambil berjalan menuntun Ken menjauhi ruang dep.kamera)
Ken
Ohh.. (dengan nada lega dan spontan mengikuti Daneil)
CUT TO
SC.05. INT.
KAFETARIA KANTOR. PAGI/SIANG
Daniel dan Ken duduk
berhadapan. Mereka tediam setelah daniel menjelaskan tentang projek yang
dibicarakan. Daniel menatap Ken menunggu respon sementara ken menatap ke luar
jendela seolah sedang berfikir keras.
Ken
Jadi lo mau gue jadi gabung ke tim lo?
Daniel
Singkatnya sih gitu,
Ken
Ngga ada yang lain gitu? (menatap Daniel penuh harap
sambil sesekali mengigir bibir dalamnya berusaha menolak tawaran daniel)
Daniel
mmm... (mengulum bibirnya sendiri, sesekali mengangguk)
ya ada sih, cuman dari awal gue emang niat ngajak lo.
Ken
(menghela nafas berusaha menyembunyikan kekecewaannya)
gue pikir-pikir dulu deh, soalnya gue juga masih ngurus yang kemaren, ya
walaupun ngga sibuk-sohuk banget sih..
Daniel
Oke, selow aja (mengangguk mantap lalu tersenyum)
Ken
Oke, udah kan? gue duluan ya (berdiri ingin pergi, namun
tertahan oleh panggilan Daniel)
Daniel
Ken! (ikut berdiri) soal kemaren.. (terputus karena Ken
langsung menyela)
Ken
Niel please..! (sambil menggeleng) gue.. (ucapannya juga tak
selesai karena daniel kembali menyela)
Daniel
Ngga, maksud gue bukan itu (menggaruk leher belakangnya
dengan ekspresi menyesal)
Ken menunggu daniel
menyelesaikan kalimatnya, sementara dirinya memasang ekspresi seakan Ia ingin cepat pergi dari sana.
Daniel
Ngga jadi deh, lain kali aja
Ken
Bye.. (sambil berlalu pergi dengan perasaan lega)
CUT TO
SC.06. INT.KORIDOR
RUANG DEP.KAMERA. MALAM
EXT.PARKIRAN. MALAM
ken berjalan menuju ke ruang
dep.kamera dengan santai. Pintu tertutup dan tanpa mengetuknya, Ken langsung
membuka nya dan masuk.
Ken
mas Ac..aa (suaranya perlahan menghilang lalu berhenti
karena tak melihat Aca melainkan Rega seorang diri didepa mejanya)
Rega
Ken?
Ken
Hai! (sambil celingukan sesekali menoleh kebelakang) gue
nyari.. mas Aca?
Rega
Oh, baru aja keluar. (melihat Ken sudah rapih membawa
tasnya) lo mau balik? Sama mas Aca?
Ken
Iya.. (berusaha tersenyum ramah lalu merogoh tasnya
mencari hanphone) mm.. kalo gitu gue..(terputus saat melihat panggilan masuk
ada layar Handphonenya lalu dengan segera mengangkatnya) Mas lo dimana sih?
Katanya diruangan, ini malah begini jadinya.. (pada Aca. Berbisik sepelan
mungkin pada hanphonenya agar tak terdengar Rega)
DISSOLVE
TO
(EXT.PARKIRAN)
Sementara
itu di parkiran Aca juga kesal
Aca
Lah lo lagian gue telfonin ngga diangkat, gue tuh mau
ngasih tau disana ada Rega! (mengomel pada Ken)udah langsung ke parkiran sini!
DISSOLVE
TO
(INT. RUANG DEP.KAMERA)
Ken memutus sambungan telfon lalu segera ingin pergi.
Ken
Ga, gue duluan ya (hendak melangkah namun ditahan Rega)
Rega
Ken bisa ngomong bentar ngga?
Ken
Duh lain kali aja ya Ga, ngga enak nih ditunggu..
bye..(berbalik sambil berlari kecil meninggalkan ruang dep.kamera)
(Rega point of view). Nampak
pungung Ken yang berlari kecil mejauh. Lalu menghela nafas.
CUT TO:
SC.07. INT.
LOBBY LANTAI 4. DIDEPAN LIFT. MALAM
Ken berdiri menunggu lift setelah menekan
panah kebawah.
(cu) raut wajah Ken yang
terlihat khawatir sambil menggigit bibir dalamnya. Lalu kamera menyorot tangan
Ken yang sedang mengenggam erat tali totebag nya.
Ken
(bermonolog dalam hati) gue kebangetan ngga sih
ngehindarin mereka berdua gini? Kemaren Daniel..
DISSOLVE TO
SCENE DENGAN DANIEL DI
KAFETARIA
DISSOLVE BACK TO
Ken
(masih bermobolog dalam hati) Tadi Rega.. (menoleh ke
belakang lalu menghela nafas)
Angka di lift berubah jadi 4.
Ting!! Pintu lift terbuka. Ken masuk. Pintu lift tertutup.
CUT TO
SC.08. INT.
EXT. JALAN RAYA, AKTIFITAS KANTOR, AKTIFITAS KEN, DANIEL DAN REGA MASING-MASING.
TIMELAPS.
Ken (vo)
Dan begitulah akhirnya. Mulai hari itu rasanya kepala gue
cuman berisi bagaimana cara menghindari
Daniel dan Rega. Padahal itu kesalahan gue, kecerobohan gue yang curhat nggak
apda waktu dan tempatnya dan hubungan gue sama mereka jadi imbasnya.
Tapi rasanya semesta mendukung pelarian gue saat itu. gue
beruntung, sejak gue nolak masuk ke tim nya daniel, hampir satu tahun lamanya
gue nggak pernah lagi satu tim baik sama Rega ataupun Daniel. Dan itu
menjadikan interaksi anatara gue dan mereka berdua otomatis berkurang. Dan
keberuntungan gue, habis hari ini.
CUT TO
FLASHBACK OFF (OKTOBER 2018)
FADE IN / FADE OUT
SC.09. INT.
RUANG READING. SIANG/SORE
(KEN POINT OF
VIEW)
Sayup-sayup mendengar namanya
dipanggil. mengerjapkan matanya lalu melihat Kalender tergantung di dinding
sebrang mejanya. (Oktober 2018)
Seseorang
Ken!! (sedikit berteriak)
mengerjap lagi. Lalu sadar jika
dirinya tengah duduk di ruangan berleter U dan dpenuhi orang. Melihat Daniel
dan Rega duduk di sebrangnya.
Ken
Ruang reading! (teriaknya dalam hati, raut wajahnya
sedikit membelak)
Setelah itu menoleh ke arah
kirinya dan mendapati Dika tengah bertolak pinggang dengan wajah sedikit kesal.
(Ken poit of view end)
Ken
merapatkan bibirnya sambil memberikan raut wajah seperti “maaf..” pada Dika.
Dika
menghela nafas sebelum angkat suara
Dika
Gue tau cowok didepan lo itu cakep (entah sengaja atau
tidak menjeda kalimatnya)tapi bisa kali fokus dulu, tau kan tugas lo itu
penting?
Semua orang di ruangan
(terkekah geli kearah Ken)
Ken
Iya bang maaf (bicara pelan lalu menunduk malu sambil
berusaha menyembunyikan wajahnya dibalik buku naskah) sial..!! (mengumpat dalam
hati)
Baik Daniel dan Rega juga
diam-diam memperhatikan Ken, lalu keduanya tersenyum tipis.
Setelah memastika Ken sadar
dari lamunannya, Dika melanjutkan,
Dika
Ok kalo gitu bisa dilanjutin ya, gue ulang. Gue sendiri
Dika sebagai Director atau sutradara, Daneil sebagai Astrada 1 (menunduk saat
namanya disebut), Ken sebagai Script countinuity (Ken ikut menunduk masih
dengan raut wajah malu), trus Rega sebagai DOP (menunduk)....
CUT TO
SC.10. INT.
PANTRY. PAGI
Ken sedang menyeduh kopi sambil
mendengrakan musik lewat earphone. Dari arah bealakang, tangan seseorang
menepuk pundak Ken.
Seseorang
Hoy..!!
Ken terjengat, hampir saja cup
kopi ditangannya terpelanting. Saat menoleh ken mendapati Aca dan Ara yang
tertawa karna ulahnya.
Ken
Ih! Ngga ngagetin berapa sih? (mengomel lalu kembali
sibuk dengan cup kopinya)
Aca
Pagi-pagi udah ngopi aja, biar ngga ngelamun ya pas
reading? (nada meledek)
Aca dan Ara duduk di kursi pantry
Ken
Mas Aca!! (merengek)
Sementara itu Aca justru
semakin gencar meledeknya
Aca
Kocak banget ngga sih Ra adek lo? (tertawa) ke gep
ngeliatin cowo ganteng (tertawa lagi)
Ken
Ih sumpah lo mas, kopi masih panas nih! Belom aja mampir
ke muka lo! (Ken menghardik kesal sambil mendudukkan dirinya berhadapah dengan
Aca dan Ara)
Ara
Udah ih Ca! (menyuruh Aca yan masih tertawa berhenti
padahal dirinya juga tertawa mendengar ledekan saudara kembarnya itu)
Aca
Lagian ada-ada aja.. (sambil mengusap airmata di sudut
matanya) gue baru ngantor langsung di suguhin cerita begitu ama anak-anak.
Gokil sih, bisa banget lo Ken mau terkenal
Ken
udah kek mas, ih! Gue udah kenyang ni dapet ledekan dari
orang sekantor! Udah lewat tiga hari masih aja dibahas mulu. Bete deh!
Ara
Yauda sih Ken gausah didengerin, ntar juga reda sendiri.
Bay the way, ini reading terakhir kan?
Ken hanya mengangguk menjawab pertanyaan
Ara sambil menyeruput kopinya, lalu beranjak dari duduknya.
Aca
Lah mau kemana?
Ken
Reading! Dari pada disini makan ledekan lo!
Aca
Bukannya disono ada.. (tak sempat menyelesaikan
kalimatnya karena ken keburu menyelak)
Ken
Bodo amat!! (dengan wajah kesal berjalan keluar pantry)
Tinggalah Aca dan Ara yang
terkekah sambil menggeleng akibat tingkah Ken.
CUT TO
SC.11. INT. RUANG READING. SIANG
Suasana proses reading masih
berlangsung. Tallent yang hadir juga tak sebanyak hari pertama karena reading
sudah memasuki adegan klimaks, terlihat mainrole saja yang mengikuti reading
terakhir.
Ken terlihat lebih fokus
meskipun sesekali Ia terlihat gelisah jika harus berinteraksi dengan Daniel
atau Rega.
Dika
Oke, scene selanjutnya..(membaca sekilas naskah) wah ini
dialognya jadi point adegan nih, dialognya film ini banget.. yuk yuk semangat
yuk (sambil bertepuk tangan)
Saat dialog nya dibacakan oleh
tallent, Ken tertegun. Matanya mengerjap lalu dengan hati-hati menjatuhkan
pandangannya pada orang yang duduk didepannya.
Ken mendapati Daniel dan Rega
juga tengah menatapnya walau tak secara langsung.
Sementara tallent sedang reka
adegan dengan lawan mainnya, Dika juga diam-diam memperhatikan.
Mata Dika beralih dari Rega,
Ken, Daniel, lalu kembali pada Ken, dan seterusnya.
Selesai reka adegan, Dika
tiba-tiba menginterupsi
Dika
Oke, kita istirahat dulu.. (melihat jam tangan) stengah
jam, abis itu kumpul lagi disini.
Dika keluar ruangan.
CUT TO
SC.12. INT. LORONG DEP.PENYUTRADARAAN. SIANG
(Ken point of view)
berjalan menuju ruang
departemennya setelah mendapat pesan dari Dika. Sebelum sampai ruangan, nampak
Dika yang tengah bicara dengan Ara karena ruang departement bersekat kaca.
(diluar) Ken menunggu lalu begumam
Ken
Mereka ngomongin apaan sih ko kayaknya serius?
(didalam) Dika menyadari kehadiran Ken lalu menyudahi
pembicarannya dengan Ara.
(diluar) Saat Ara keluar, Ken langsung menyambutnya.
Ken
Ngomongin apaan lu mba?
Ara
Ntar aja..(sambil menggeleng lalu segera pergi)
Ken mengikuti langkah Ara yang
menjauh, namun pemandangan setelah itu lebih mengejutka., Daniel dan Rega
datang dan berjalan kearahnya.
(Ken poit of view end)
Selanjutnya, terdengar dika
memanggil Ken dari dalam.
Dika
Ken..?
Ken
Iya bang.. (segera masuk lalu duduk di depan Dika)
Setelahnya, Daniel dan Rega
masuk dan ikut duduk disebelah Ken, berhadapan dengan Dika.
Dika diam sejenak menatap anak
buahya.
Dika
So, pada tau kenapa lo bertiga gue panggil kesini?
Ketiganya menggeleng
Dika
Kalian kenapa? (bertanya to the point)
Ken, Daniel dan Rega saling
memandang dan nampak ingin bicara sesuatu.
Daniel
Kenaa gimana bang? (memasang wajah bingung)
Dika
Udah.. gue tau lo bertiga ada masalah kan?
Ketiganya terdiam lagi. Ken
hendak bicar namun mengurungkan niatnya saat meliahat raut wajah Daniel dan
Rega yang nampak gelisah.
Dan saat hendak berpaling, mata
Ken bertemu dengan mata Dika. detik itu juga Ken menunduk menghindar, namun
Dika terlanjur menangkap.
Dika
Ken?
Ken
Iya bang? (menatap Dika)
Dika
Ngga mau cerita?
Ken
Bukan gitu bang, kita emang ngga kenapa-napa kok!
(mengelak, mencoba meyakinkan Dika) iya kan Niel? Ga? (beralih pada Daniel lalu
Rega)
Daniel dan Rega sedikit
terkejut namun menjawab dengan kompak,
Daniel dan Rega
Iya, kita ngga kenapa-napa ko bang.
Setelah jawaban itu Dika
menghela nafas
Dika
Oke, anggep aja gitu, kalian ngga kenapa-napa. Tapi lo
bertiga tau kan gue merahatiin kalian?. Orang-orang sekantor juga bisa kali
kailan ada affair. Anyway, gue ngga mau itu mempengaruhi kerja lo bertiga terutama
proyek ini. buktiin ke gue kalo kalian profesional oke? Ken? Niel? Ga?
Ken, Daniel dan Rega
Oke bang!
Dika
Good! Lo bertiga anak buah terbaik gue makanya gue
libatin disini walaupun gue gau lo bertiga ada masalah. Yuk balik! Ditunggu
sama yang lain. (Dika menginteruksi sambil mengiring ketiga anak buahnya
kembali ke ruang reading)
Ken,
Daniel dan Rega mengekori Dika tanpa bicara.
CUT TO
SC.13. INT. KOIDOR. RUANG DEP.POST.PRODUCTION. SORE
Selesai reading Ken langsung mencari
Ara. Begitu melihat Ara sedang bersama Aca diruangannya, Ken bergegas masuk
karena pintu terbuka lalu mengampiri mereka.
Ken
Mba Ara? (sambil mendudukkan dirinya) tadi bang Dika
ngomongin apa? Ngomongin gue ya? iya kan? (tanyanya bertubi-tubi) soalnya tadi
dia manggil gue sama daniel sama Rega trus nanyain kita lagi kenapaa.. trus
emang bener orang sekantor tau gue sama Daniel sama Rega ada masalah gitu? kalo
iya ko bi... (terpotong oleh Ara)
Ara
Heh, nanya satu-satu apa! Polisi aja nanya nya ngga
gitu-gitu amat. (memprotes)
Ken
Ya trus? Verita dong tadi bang Dika ngomong apaa
(setengah merengek)
Ara
Ya gitu nanyain lo bertiga lagi kenapa
Ken
Trus?
Ara
Ya gue jawab aja emang bener lo bertiga lagi ada masalah
pribadi.. (melihat Ken yang akan berkomentar) nggak! Gue ngga nagsih tau apa
maslahnya, lo kata gue ember!?
Mendengarnya Ken bernafas lega, namun wajahnya masih
terlhat gusar.
Ken
Trus maslah orang sekantor.. (kembali terpotong, kali ini
oleh Aca)
Aca
Ken! Orang punya mata, keliatan banget kali kalo kalian
bertiga tuh ada apa-apa, dari pertama lo dateng kesini sama Daniel kan juga
udah pada nanya hubungan kalian, ditambah si Rega terang-terangan ngedeketin
lo! (melihat wajah Ken yang nampak makin suram Aca sedikit menghibur)bedanya,
mereka cuman tau sebatas itu doang. Nah kita (menunjuk dirinya sendiri dan Ara)
tau seluk beluknya.
Ken masih diam menanggapi
masalah tentang dirinya sendiri.
Ara
Lagian mau sampe kapan si lo kaya gini mulu? Ngehindarin
mereka? ngga selesai-selesai yang ada Ken.
Aca
Tau lu! (menambahkan) mana tau kedepannya lo bakal dapet
projek yang sama lagi sama mereka.
Ara
Lo mau lari kemana juga masalah ngga bakal selesai Ken!
Lo ngga cape apa? Ngga kasian sama mereka? dari waktu itu nih, uda keitung
hampir setahun tuh anak dua masih usaha buat ngomong sama lo soal itu.
Begitu Ara selesai bicara Ken
menatap Ara dengan wajah sendu, air matanya sudah terbendung, nampak sekali Ken
berusaha untuk tak menangis.
CUT TO
SC.14. INT.EXT.
LOKASI SHOOTING. TIMELAPS (KEGIATAN SHOOTING HARI PERTAMA SAMPAI MINGGU KEDUA)
(Ken POV)
Ken (vo)
Dan akhirnya, shooting dimulai. Berkat adivice kedua
kakak ketemu gede gue mas Aca dan mba Ara,gue memutuskan untuk ngga lari dari
masalah. Gue pelan-pelan berusaha untuk ngaak ngehindarin Daniel ataupun Rega,
ya walaupun susah si mau ngehindar karena jobdesk kita intens dan saling
berkesinambungan. Tapi kali ini, gue ngebraniin diri buat nyapa mereka duluan.
Seengaknya, hubungan gue harus balik kaya dulu sebelum gue ke gap curhat
tentang dilema gue waktu itu.
Terlihat Ken yang bicara terlebih
dahulu pada Daniel dan Rega walaupun masih seputar adegan shooting.
Ken
Niel, buat Salsa, pas scene pake jaket denim jangan lupa ganti
kaos.
Daniel
Oke! Komandoo.. salsaa..
Ken
Ga, scene ini... (bercengkrama dengan Rega)
Ken (vo)
Hari berlalu, masuk minggu ketiga bang Dika Absen
Shooting karena ada sesuatu, dan tugas utama dilimpahkan apda Daniel. Entah
cuman gue yang ngerasa, atau antara Daniel dan Rega juga begitu, gue ngerasa
lebih banyak interaksi sama Rega ketimbang Daniel. Ya walaupun karna jobdesk kita
yang masih seputar visual di Kamera kita tetep beda departemen. Kalo aja ada
seharusnya, ya harusnya gue lebih banyak interaksi sama Daniel, selain satu
deartement, tugas gue yang seharusnya emang berinteraksi dengan sutradara . Dan ini, jadi awal penyelesaian masalah gue.
CUT TO
SC.15. INT. EXT.
LOKASI SHOOTING. KAFE. HALAMAN KAFE. SIANG
(daniel pov) Duduk dikursi director utama sejak dua hari lalu karena
Dika tak ada. Saat break shooting nampak Ken yang masih bercengkrama dengan
Rega dan sesekali tertawa ringan.
Daniel
(bermonolog dalam hati) sama gue apa lo ngga bisa sesantai itu Ken? Dulu gue yang ada
diposisi itu.
Lalu Daniel mengalihkan pandangannya
SKIP- BREAK MAKAN MALAM
(int. Didalam kafe)
terjadi lagi. Daniel membawa
kotak makan malam dan softdrink favorit Ken. Namun saat menemukan Ken, sidana
juga ada Rega. masing-masing mereka tengah memegang kotak makan malam dan
saling tertawa.
Daniel meghela nafas lalu
matanya berkeliling mencari seseorang. Dapat! Ia menghampiri Resa (seorang make
up artist) dan memberikan kotak makan malam sekaligus softdrinknya.
Daniel
Buat lo!
Resa
Gue? Ngga salah ni? (melirik ke arah belakangnya. Ken)
Daniel pergi sambil sekilas
melihat wajah Ken yang berubah.
CUT TO
SC.16. INT. LOKASI SHOOTING. KAFE. MALAM
Daniel sedang berdiskusi dengan
tim DIT (akrab disapa boy). Wajahnya nampak kesal dan khawatir mendengar
paparan Boy.
Daniel
Ngga bisa diakalin Boy?
Boy
Ya mungkin bisa sih, itu pun kalo stock gambarnya cukup,
harus ngehubungin tim editor dlu baru bisa mutusin take ulanga atau engga.
Daneil berecak kesal lalu
mengusap wajahnya kasar, dan berlalu kembali ke lokasi.
Sementara itu, begitu kembali
ke set, Daniel mendapati Ken tengah asik berbicang dengan Rega entah
membicarakan apa.
Daniel berjalan menhampiri mereka.
Daniel
Kerja.!! (dengan nada pelan, namun kontradiktif kearah
Ken dan Rega)
Rega dan Ken sempat saling
tatap karena bingung dengan nada bicara Daniel yang berubah namun mereka segera
kembali ke posisi masih-masing.
Daniel mengintruksi agar shoot terakhir
hari ini segera dimulai.
Yopi (astrada 2)
Perhatian, kita lanjut shooting adegan point. Adegan
terakhir. dialog terakhir. Cek semua ambil posisi...
Setelah clap on dibunyikan,
Daniel berusaha konsentrasi. Nampak adegan dari layar monitor didepannya. Detik
itu, dialog terakhir di mainkan.
Tallent
“jika kamu jatuh cinta pada dua hati, pilih yang kedua.
Karena jika kamu benar-benar mencintai yang pertama, tak akan ada yang kedua”
nampak wajah Daniel memerah
begitu dialog selesai dibacakan, lalu berteriak,
daniel
cut..!! (menghela nafas dalam ) ck!! sal, ekspresi sal
come on! Berapa kali gue bilang hari ini? ayo dong! (dengan nada menuntut)
Salsa (tanllent)
Oke! Sori bang!
Daniel
Ulangi!!
Dan hal itu terus terjadi
sampai take ke 5. Daniel sudah tak bisa mengontrol emosinya. Ken yang
melihatnya terganggu. Ia memasang wajah seperti “dia kenapa sih? Ngga pernah gue
liat dia begini”.
Ken
Niel, lo kenapa sih? Yang sabar dong, jangan
bentak-bentak gitu (pela sambil menepuk pundak Daniel berharap Daniel tenang)
Namun bukan tenangm Daniel
justru terlihat makin marah.
daniel
tenang? Coba deh utueran posisi, mana bisa gue? Ini jug
agara-gara lo tau ngga? (sedikit membentak)
Ken menatap Daniel bingung.
Ken
Kok lo jadi nyalahin gue?
Daniel
(menatap Ken tajam)nanti ya, abis kelar ini gue kasih tau
kesalahan fatal lo (menujuk tepat di depan wajah Ken)
Mendengarnya Ken merasa sangat
marah.
Sementara itu disebrang nya,
Rega melihat kejadian itu.
CUT TO
SC.17. INT. EXT. KAFE. MALAM
Begitu selesai meneriakkan kata
‘Cut’ yang menandakan shootin berakhir, Daniel langsung meniggalkan set, dan komando di ambil alih oleh Yopi.
Ken melihat Daniel meninggalkan
set berusaha mencegahnya.
Ken
Niel..!! Daniel..!! Niel..(karena daniel tak berhenti,
memutuskan untuk mengikuti Daniel)
Sampai di dalam, Ken mendapati
Daniel bersama Boy.
Ken
Niel! Lo kenapa sih hah? bisa ngga emosi lo di kontrol
dikit? Lo orang utama disini kalo bang Dika ngga ada! Kok lo main pergi gitu
aja sih!?
Daniel
Liat sendiri alesannnya! (daniel menunjuk laptop yang
tengah di pegang boy dengan dagunya lalu bersedekap)
Ken menurut karena ingin tahu
alasan kenapa Daniel semarah itu. boy menjelaskan bahwa ada adegan saat
shooting jumping yang visualnya tak seimbang dan itu fatal.
Namun setelah melihat dan
mendengar penjelasan dari Boy Ken masih tak mengerti apa alasan Daniel semarah
itu. Ia menatap Daniel tak percaya.
Ken
Cuman gara-gara ini..
Daniel
(menyela)Cuman kata lo?
Ken
Ya trus? Adegan
itu Niel, gue atau lo sama-sama tau itu bisa diakalin!! Lo yang hari ini
marah-marah ngga jelas tau nggak!
Daniel
Lo ngga ngerasa bersalah sedikitpun?
Ken
Fine! Itu salah gue, gue minta maaf! Dan itu bisa
diperbaiki, trus sekarang masalahnya apa? Masih mau nyalahin gue?
Daniel
Gampang ya lo ngomong maaf?
Ken
Ya kan penyelesaiannya udah ada Niel! (ken berusaha agar
tak meninggikan suaranya)
Daniel
Ini bukan masalah penyelesaiannya Ken!
Ken
Trus apa? (ken tak bisa menahan untuk tak meninggikan
suaranya)
Daniel
Kinerja lo Ken!! (membentak)
Dan tepat setelahnya Rega
menginterupsi Daniel.
Rega
Niel stop!! (setengah berteriak setengah memohon)
orang-orang bisa denger kalian ribut gini!! (berjalan mengampiri Ken dan
Daniel)
Boy yang tadinya terjebak
anatara Daniel dan Ken akhirya pergi.
Tinggallah mereka bertiga.
Daniel dan Rega masih adu tatap selepas kepergian Boy.
Daniel
Ngga ada urusan gue sama lo!
Rega
Urusan Ken, urusan gue juga!
Mendengarnya Daniel hanya
tersenyum sarkastik. Ken sudah tau jika ini bukan hanya tentang shooting.
Ken
Stop kalian berdua.. (nada memohon, namun tak ada
pergerakan sedikitpun) Ga, udah ayo.. (ken menarik Rega menjauh)
Daniel tak bisa menahan Ken. Ia
pasrah melihat Ken dan Rega menjauh. Selanjutnya Ia hanya tersenyum kecut.
CUT TO
SC.18. INT. KAFETARIA KANTOR. PAGI.
Ken, Rega, Aca, Ara dan Boy
tengah duduk di satu meja, berkonsentrasi pada satu laptop yang di ada ditangan
Ara.
Ken
Bisa kan mba? (bertanya penuh harap)
Ara
Udah tenang aja bisa kok! Ini karena gue yang megang aja makanya
hasilnya ngga terlalu alus gini. Pj Editor tim lo kan kepala departemen. Bisa
lah begini doang.(nada mantap dengan sedikit menghibur)
Setelah mendengar paaran Ara,
semua menghela nafsa lega.
Rega
Makasih ya mba!
Ara
Yealah kaya sama siapa aja lo!
Aca
Gue kira apaan, panik banget sampe segitunya? (pada Ken)
kasian noh si Boy keganggu waktu liburnya gara-gara lo (kali ini menujuk boy)
Boy
Ini sih ngga masalah mas, lo ngga tau aja kemaren gue
berasa ada ditengah perang dunia ke-3! (mencibir ke arah Ken)
Ken baru akan menyahuti gurauan
Boy, namun hanphone nya bergetar tanda panggilan masuk.
Ken melihat nama di layar lalu
mengabaikannya dan kembali memasukkan Hpya ke saku hodienya.
Tanpa ken sadar, Rega melihat
itu.
CUT TO
SC.19. EXT. RUMAH KEN. PAGI
Sementara Ken tak mengangkat
panggilannya Daniel tengah berdiri di depan rumah Ken dan memutus kan
membunyikan bel
Ting tong.. ting tong..
Tak lama, seseorang perempuan
mirip Ken (Ran, kakak Ken) muncul dibalik pintu. Dan sat melihat Daniel, Ia
langsung menyambutnya.
Ran
Daniel?
Daniel
Eh, iya, pagi ka.
Ran
(menatap Daniel heran) loh, kok kamu kesini? Ken
pagi-pagi banget udah pergi katanya mau ke rumah kamu
Daniel
Hah? (kini daniel yang menatap Ran bingung) ngga tuh
(menggeleng), aku bau mau ngajak ketemu, tapi telfon aja ngga diangkat.
(menunjukkan hpnya)
Ran
Lah trus dia kemana dong? Coba kamu terlfon lagi Niel,
siapa tau dia emang nggak ngabarin kalo kerumah kamu.(cemas)
Daniel
Yaudah kalo gitu aku pulang aja deh Ka, siapa tau dia
udah dirumah.
Ran
Yaudah deh, kabarin ya niel.. hii kemana kali tuh anak
(bergumam sendiri)
Daniel
Yaudah aku pamit ka
Ran
Oke, ati-ati ya..
Daniel
Lo kemana si Ken?.. (bertanya dalam hati)
CUT TO
SC.20. EXT. PARKIRAN KANTOR. MALAM
Ken baru akan pulang setelah menceritakan
kronologi kejadian kemarin dengan Daniel pada Ara dan Aca. Ken hendak pergi
namun tertahan oleh panggilan Rega.
Rega
Ken!
Ken menoleh mendapati Rega
setengah berlari kearahnya.
Ken
Kenapa ga?
Rega
mmm.. (ingin bicara tapi ragu) soal Daniel (lalu berdehem
sambil memperhatikan wajah Ken)
Ken masih terdiam menunggu Rega
menyelesaikan kalimatnya dengan tatapan
“kenapa?”
Rega
Soal Daniel..(Rega menggeleng seolah tak ajdi bicara)
baca script aja Ken, kalo lo bingung.
Awal nya Ken sedikit bingung,
tapi dengan cepat mengerti maksud Rega.
Ken
Dialog terakhir? (bertanya memastikan)
Rega hanya mengangguk lalu
tersenyum.
Setelah itu Ken merasa Ia harus
segera pergi.
Ken
Gue duluan ya Ga.. (berlalu tanpa menunggu persetujuan
dari Rega)
CUT TO
SC.21. EXT. JALAN KE RUMAH KEN. MALAM.
Ken (vo)
Malem itu, sepanjang perjalanan gue pulang kerumah, gue terus mikirin
tentang dialog terakhir itu.
“jika kamu jatuh cinta pada dua hati, pilih yang kedua. Karena jika kamu
benar-benar mencintai yang pertama, tak akan ada yang kedua”
Jika kamuu.. gue terus mengulang-ngulang kata itu, “jika.. jikaa.. jikaa..
“
CUT TO
SC.22. INT. KAMAR KEN . MALAM
Ken sedang rebahan menatap
langit-langit kamarnya, sementara itu, dialog terakhir terus terdengar
ditelinganya.
(vo)
“jika kamu jatuh cinta pada dua hati, pilih yang kedua.
Karena jika kamu benar-benar mencintai yang pertama, tak akan ada yang kedua”
Tiba-tiba pintu kamar Ken di
ketuk. Tok tok tk..
Ran
Ken..!
Ken
Masuk ngga dikunci ka.. (setengah berteriak)
Ran
Heh! Lo kemana tadi? bohong aja lo ke rumah Daniel, si
Daniel ke sini nyariin lo! (sedikit mengomel sambil masuk ke kamar Ken)
Ken
Hah!!? Daniel? Kesini? Serius? (yang tadinya rebahan
langsung mendudukkan tubuhnya minta penjelasan pada Ran)
Ran
hah? Daniel? Kesini? Serius? (mengikuti gaya bicara Ken)
ngapain juga gue bohong!
Ken tak menyahut lagi, Ia
langsung mengambil Hp nya dan menemukan 27 panggilan tak terjawab dari Daniel
dan lebih dari 30 delive massage.
Ran
Emang lo kemana si hah? Pergi ke tempat macem-macem ya
lo?
Ken tak menggubris candaan Ran.
Ia masih fokus pada pesan dari daniel.
Ken membaca Pesan terakhir
Daniel. Berbunyi,
Daniel (vo)
“Ken, pliss.. angkat telfonnya, biarin gue ngomong sekali
aja, gue minta maaf Ken..”
(kamera CU pada pesan teks dari Daniel)
Setelah membacanya Ken sadar
akan sesuatu.
Air mata Ken sudah terbendung
menatap layar handphonenya, namun Ia burusaha agar tak menangis, apalagi masih
ada Ran disini.
Buru-buru ken menguris Ran dari
kamarnya. Setelah itu Ken membalas pesan Daniel.
CUT TO
SC.23. INT. EXT. LOKASI SHOOTING. SEBUAH RUMAH. PAGI
Sampai di Lokasi ken langsung
mencari seseorang. Matanya mencari ke setiap sudaut rumah. Tak perlu lama. Ia
mendengar suara tawa seseorang. Mendengarnya, Ia lalu tersenyum dan segera
menuju ke sumber suara.
Di halaman belakang, Ken
melihat sosok yang amat Ia kenal. Lelaki tinggi berbahu lebar dan selalu
tertawa karena hal-hal kecil.
Ken
(bermonolog dalam hati) dasar cheesy.. apa-apa
diketawain.. udah lama gue nggak liat lo ketwa selebar itu.. (tersenyum lagi)
Daniel..!!
Daniel menoleh mendapati ken
berdiri tak jauh darinya, lalu setengah berlari menghampiri Ken.
Daniel
Hai..(begitu sampai didepan Ken, senyum nya hilang
digantikan raut wajah bersalah)Ken, soal kemaren..
Ken
Eisshh.. (mendengus kesal) gue kesini ngorbanin hari
libur gue, bukan bukan buat denger lo minta maaf.
Daniel tersenyum mendengarnya.
Daniel
Trus?
Ken
Gimana kemaren libur shooting dua hari? Cukup? (Ken
mengalihkan pembicaraan sambil berjalan menuju ruang tengah)
Daniel otomatis mengekor.
Daniel
Bukan cukup atau engga masalahnya.. (lalu merogoh kantong
hodienya, lalu mengeluarkan handphonenya)
Ken
Trus? (sambil memerhatikan gelagat Daniel)
Daniel
Nih! (menujukkan pesan yang Ken kirimkan padanya tadi
malam)
Isi pesan Ken (meminta Daniel
untuk menunggunya di lokasi pagi ini, dan dialog terakhir)
Daniel
Minta ketemu, tapi bawahnya dialog yang bikin gue naik
darah.
Ken dan Daniel duduk di ruang
tengah.
Ken tak menanggapi, Ia haya
menatap menunggu Daniel menyelesaikan kalimatnya.
Daniel
Jadi, siapa yang pertama? (bertanya degan hati-hati)
Ken
Lo! (menjawab dengan mantap)
Daniel diam sebentar, mengagguk
dan memasang raut wajah kecewa yang berusaha Ia tutupi seakan sudah tau apa
yang akan Ken katkan.
Daniel
Jadi, lo sama Rega?
Ken
Enggak! (lebih mantap dari sebelumnya)karena ngga ada
yang kedua Niel.. (lanjutnya melihat raut wajah Daniel yang kebingungan)
Daniel diam. Menatap Ken lekat.
Selanjutnya Daniel menangkup pipi Ken dangan kedua tangannya.
Daniel
Ya ampun Ken.. gue ngga bisa tidur tau nggak! Gue pikir
lo.. (tak bisa melanjutkan kalimatnya lalu hanya bisa tertawa)
Melihat Daniel tertawa, Ken
ikut tertawa. Kemudian Daniel berdiri sambil mengulurkan tangannya kearah Ken.
Daniel
Ken, pacraa yuk?
Ken tertawa lagi mendengar
ajakn yang tiba-tiba itu, tapi akhirnya Ia menyambut tangan Daniel juga.
CUT TO
SC. 24. EXT. TAMAN BELAKANG. PAGI/SIANG
Ken (vo)
Dan begitulah, gue menyadari, satu-satunya cinta gue
adalah cowok didepan gue ini. Daniel. Species Cowok cheesy yang ngga akan
pernah gue temuin lagi dimanapun. Dan Rega? dia hany satu dari intermezo kisah
cinta gue dan Daniel.
Ken dan Daniel asik bercanda
dengan kru dan cast yang datang satu hari lebih awal dari hari yang dijanjikan
di lokasi.
CUT TO.
SC.25. INT. RUMAH REGA. PAGI
Sementara itu, Rega masih
memandangi layar Handphonenya di laman pesan. Ia membaca pasan dari Ken lalu
tersenyum.
Isi pesan Ken :
“Sorry Ga,
tapi nggak ada yang kedua buat gue”
Rega
Congrats Ken..
-The end-